Berita Opini Henry Robby Tanauma, Wakil Ketua SPRI DPW Sumut
Medan – Siapa yang tidak kenal Maruara Sirait yang sering dipanggil Ara.Tokoh yang satu ini termasuk elit politik di kubu PDIP.
Anak dari pentolan atau pendiri PDIP yaitu Sabam Sirait adalah seorang yang loyal terhadap partai yang berlogo kepala banteng.Beliau hampir menjadi Menpora waktu periode pertama Jokowi tapi batal.
Padahal sebelum pengukuhan kabinet, malamnya beliau hadir dengan menggunakan stelan kemeja putih layaknya akan didaulat menjadi Menpora tapi hari H nya nama beliau dicoret digantikan Imam Nahrawi, pada saat resuffle kabinet,
Dan namanya juga sempat disebut menggantikan Imam Nahrawi tapi kenyataan tidak dipanggil saat pengesahan.
Keluarnya Ara membuat publik politik bertanya tanya ada apa dengan PDIP. Beberapa pentolan PDIP yang keluar antara lain Budiman Sudjatmiko dan Efendi Simbolon.
Menurut Ara sendiri bahwa dia keluar dari PDIP agar satu arah dengan Jokowi.Banyak yang bertanya apakah beliau akan berlabuh ke PSI dan mendukung Prabowo?
Ara pernah menjadi anggota DPR tiga periode dan ketua DPP taruna merah putih.
Menurut Henry Robby Tanauma yang sebagai wakil Ketua SPRI (=Serikat Pers Republik Indonesia) DPW Sumut bahwa keluarnya Ara dari PDIP mengindikasikan bahwa kepemimpinan Megawati sudah tidak sejalan dengan barisan muda di PDIP termasuk Budiman Sudjatmiko yang lebih dulu resign dari partai logo Banteng.
Jadi sepertinya ada something wrong di kalangan tua dan kalangan muda dalam kebijakan kebijakan partai.Jika ini dibiarkan terjadi maka partai PDIP yang bisa disebut lagi berbintang ditangan jokowi akan jatuh, seperti lagu,.. Bintang jatuh hari kiamat oleh black brothers tahun 70-an.
(TP/Rby)